Tag Archives: ijepa

IJEPA: Wilayah Abu-abu untuk Kebijakan Kesehatan dan Migrasi Perawat Internasional (IJEPA: Gray Area for Health Policy and International Nurse Migration)

Sitasi: Efendi, F., Mackey, T. K., Huang, M. C., & Chen, C. M. (2017). IJEPA: Gray area for health policy and international nurse migration. Nursing Ethics24(3), 313-328.

Indonesia diakui sebagai negara pengekspor perawat, dengan kebijakan yang mendorong profesional perawat untuk pindah ke luar negeri. Ini termasuk penerapan prinsip-prinsip internasional yang berupaya melindungi perawat Indonesia yang beremigrasi serta partisipasi negara sendiri dalam perjanjian perdagangan dan investasi bilateral, yang dikenal sebagai Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang yang memfasilitasi migrasi perawat Indonesia ke Jepang. Terlepas dari potensi keuntungan perdagangan dan pekerjaan dari pengiriman perawat ke luar negeri berdasarkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang, Indonesia sendiri mengalami krisis dalam kapasitas perawat dan memastikan akses perawatan kesehatan yang memadai untuk penduduknya sendiri. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi Indonesia dalam menyeimbangkan dengan tepat kebutuhan tenaga kesehatan domestik, pekerjaan, dan peluang pelatihan bagi perawat Indonesia, dan kebutuhan untuk mengakui hak perawat untuk bebas bermigrasi ke luar negeri. Karenanya, artikel ini mengulas masalah operasional dan etika yang kompleks terkait dengan migrasi tenaga kesehatan Indonesia di bawah Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang. Ini juga memperkenalkan proposal kebijakan untuk meningkatkan kinerja Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Jepang dan lebih menyelaraskannya dengan prinsip-prinsip internasional yang berfokus pada migrasi pekerja kesehatan yang adil. © 2015, © The Author (s) 2015.

Pengalaman Seru Perawat Ponorogo Kerja di Jepang

Sumber: http://regional.liputan6.com/read/2894258/pengalaman-seru-perawat-ponorogo-kerja-di-jepang

Liputan6.com, Ponorogo – Profesi sebagai perawat mengantarkan Fitri Setyani (29 tahun) bekerja di Jepang. Perawat asal Ponorogo ini sudah dua tahun bekerja di Jepang.

Fitri ikut program Indonesia-Japan Economy Partnership Agreement (IJEPA). Program itu kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Jepang dalam bidang perawat dan pengasuh lansia.

“Saya jadi perawat di Asahi General Hospital di bagian Kota Asahi, Jepang,” tutur Fitri kepada Liputan6.com di Ponorogo, Jawa Timur, Jumat, 17 Maret 2017.

Selama menjadi perawat di Jepang, banyak pengalaman menarik, salah satunya pelarangan pemakaian jilbab di rumah sakit. Ia pun memberanikan diri untuk bernegosiasi masalah jilbab kepada pihak rumah sakit.

Kedua, usai tiba di Jepang, ia harus lulus ujian negara. Dalam ujian negara ini ada ujian bahasa Jepang dan huruf Kanji.

“Di sini semua peralatan medis menggunakan huruf Kanji, jadi ini yang harus dipelajari,” kata Fitri.

Fitri pun harus rela setelah 9 jam bekerja, ia harus belajar agar segera lulus ujian negara. Jika lulus ujian ini, ia bisa memperpanjang kontrak kerja sekaligus bisa mendapatkan kesempatan jenjang karier. Jika tidak lulus, ia tidak bisa memperpanjang kontrak dan harus kembali ke negara asal.

“Ketiga, sebagai perawat saya harus memperhatikan betul kebutuhan pasien saya, karena di Jepang peran keluarga sedikit,” ucap Fitri.

Fitri mengaku senang dengan pelayanan medis di Jepang karena peralatan medisnya canggih. Selain dirinya, ada dua perawat asal Indonesia, dua perawat asal Vietnam, dan selebihnya perawat asal Jepang sendiri.

Dalam keberangkatannya ke Jepang, ia tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Ia pun mendapat dukungan penuh dari keluarga membuat Fitri semakin yakin mengembangkan karier di Jepang.

“Saya berharap semoga bisa lulus ujian negara supaya bisa memperpanjang masa kontrak kerja diJepang,” ujar Fitri.

A deskilling and challenging journey: the lived experience of Indonesian nurse returnees

A deskilling and challenging journey: the lived experience of Indonesian nurse returnees

Authors

  • Funding

    This research received a grant from Sumitomo Foundation, Japan. The funder had no involvement in research design, data collection, analysis and publication process.

  • Conflicts of interest

    The authors declare no potential conflicts of interest with respect to the research, authorship and/or publication of this article.

Abstract

Aim

To illuminate the lived experiences of Indonesian nurses who previously worked as caregivers in Japanese residential care facilities, by exploring the journey of becoming returnees.

Background

The creation of bilateral agreements between Indonesia and Japan has facilitated the movement of Indonesian nurses to work as caregivers in Japan since 2008. While this decision raised concerns with regard to the degradation of nursing skills, little is known about this issue from the perspective of nurse returnees and how the experience affects their life.

Method

A hermeneutic phenomenological method was employed for this study. A purposive sample of 15 Indonesian nurse returnees participated in this study. Semi-structured interviews were conducted in four of Indonesia’s provinces between August and October 2015. Data were analysed thematically, supported by QSR NVIVO 10 software.

Findings

Four key themes emerged from the data analysis: (i) returning home; (ii) going back to zero; (iii) walking through a difficult journey; and (iv) overcoming barriers. These findings described the lived experiences of nurse returnees when they got back to the country of origin.

Conclusion

Indonesian nurse returnees experienced deskilling and struggled to re-enter the nursing profession or to find other non-nursing jobs. The significant impact of this migration on individual nurses with regard to maximizing the benefits of return migration deserves further investigation.

Implication for nursing and health policy

The Indonesian government, jointly with other stakeholders, should develop a brain gain strategy to align returnees’ expertise with the needs of the national labour market. The public-private partnership should be strengthened to utilize returnees in healthcare services.

[gview file=”http://komunitassehat.com/wp-content/uploads/2017/08/Kurniati-2017-A-deskilling-and-challenging-jou.pdf”]