anugerah kekayaan intelektual luar biasa (AKIL)

Latar Belakang

Program pemberian anugerah kekayaan intelektual luar biasa (AKIL) kedua merupakan sebuah ajang yang tepat untuk menunjukkan berbagai prestasi bagi dosen, peneliti, dan masyarakat yang menghasilkan kekayaan intelektual yang berdaya guna dan berhasil guna. Inovasi dan kreasi tersebut diharapkan dapat menggerakkan industri, perekonomian, dan menyelesaikan masalah dalam masyarakat yang terkait dengan lingkungan atau memperkuat bidang ilmu pengetahuan yang akan meningkatkan citra dan daya saing bangsa. Di samping itu program ini diharapkan dapat memotivasi para penghasil kekayaan intelektual agar terus eksis dengan keahliannya untuk menciptakan atau menghasilan temuan baru sehingga dapat berkontribusi pada tumbuhnya industri baru dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional.

Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai yang melibatkan unsur pemerintah, asosiasi, pengusaha, dan akademisi yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional. Penilaian berpedoman pada kriteria yang sesuai dengan kategori anugerah masing-masing.

Tujuan dan Sasaran

Tujuan pemberian anugerah penghasil kekayaan intelektual adalah terciptanya budaya masyarakat untuk menghasilkan dan menghargai karya intelektual dan budaya kreatif & inovatif dalam rangka meningkatkan daya saing nasional.

Adapun sasarannya adalah tumbuhnya karya kreatif dan inovatif para dosen, peneliti, dan masyarakat dalam bidang industri, produk/teknologi, ilmu pengetahuan, dan industri kreatif.

Ruang Lingkup Kegiatan

Penyusunan pedoman
Sosialisasi dan koordinasi
Identifikasi atau pengumpulan data proposal
Penilaian karya kekayaan intelektual
Penetapan calon pemenang
Penetapan pemenang
Pemberian anugerah
info: http://anugerahkekayaanintelektual.com/index.php

The 2010 National Seminar on Applied Science and Technology of Health (1 st ASTECH 2010)

Call for Paper
Tema
“ Meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan melalui evidence based
nursing ”
Selasa, 5 Oktober 2010
Pendahuluan
Penerapan hasil penelitian dalam pelayanan kesehatan adalah upaya yang cukup signifikan
dalam meningkatkan dan memperbaiki pelayanan kesehatan yang berorientasi pada cost
effectiveness, sekaligus sebuah kebutuhan mendesak untuk membangun praktik keperawatan
yang lebih efektif dan efisien. Berbagai penelitian pada pasien yang mendapatkan intervensi keperawatan berbasis pada penelitian memiliki hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan pasien yang hanya
mendapatkan intervensi standar, selain itu budaya ilmiah di kalangan profesi keperawatan Indonesia
masih tertinggal jauh bila dibandingkan negara lain. Perkembangan inovasi dan aplikasi praktik
klinik keperawatan di rumah sakit masih banyak mengadopsi hasil penelitian profesi lain.
Memperhatikan masalah tersebut maka perlu penanganan secara serius oleh profesi perawat baik
yang bekerja sebagai praktisi, akademisi, maupun peneliti untuk bersamasama dalam merumuskan
strategi yang tepat dalam pelayanan keperawatan.
Peserta Seminar :__________________________
Kegiatan ini diikuti oleh :
a. Dosen Keperawatan/kesehatan PTN/PTS
b. Praktisi Perawat (rumah sakit/puskesmas/klinik
kesehatan)
c. Organisasi Profesi
d. Profesi Kesehatan
e. Mahasiswa Keperawatan/kebidanan
(kapasitas 300 orang)
Pembicara _______________________________
1. Prof. Elly Nurrachmah, DNSc (Ketua AIPNI/Guru Besar UI)
2. Ridzwan Syuaib (CEO Murni Nursing College Malaysia)
Waktu & Tempat__________________________
Hari, tanggal : Selasa, 5 Oktober 2010
Tempat : Gedung A Universitas
Muhammadiyah Surabaya
Lt. IV, Jl. Sutorejo No. 59
Informasi pendaftaran :
Email : admin@fik.umsurabaya.ac.id atau
azizhidayat@yahoo.com
Website : www.fik.umsurabaya.ac.id
Kontak Person :
Yuanita W : 085850797988
Sugeng M : 081803173855
Aziz Alimul : 081331340187

PEMBERDAYAAN KADER MASYARAKAT SECARA ACTIVE CASE FINDING SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN OUTBREAK TB PARU

TB Paru dilaporkan kembali outbreak di daerah Malang,Jatim, , bahkan tidak tanggung-tanggung angka kejadian TB Paru mencapai 100% (Kompas, 22/2). Tentunya hal ini bisa menjadi iklan buruk bagi kinerja pemerintah sekarang khususnya Departemen Kesehatan dan dinkes setempat. Walaupun permasalahan TB Paru itu sendiri tidak menjadi tanggung jawab sector kesehatan semata tetapi hal ini bisa dijadikan cambuk dan evaluasi bagi kinerja bidang kesehatan dalam rangka mensukseskan program pemberantasan TB Paru di Indonesia.
TB Paru tidak hanya menjadi masalah di negara kita tetapi penyakit yang menyerang organ pernafasan ini telah dinyatakan sebagai bahaya global. WHO sendiri memberikan predikat kepada bangsa kita sebagai penyumbang kasus TB Paru terbesar ketiga setelah India dan Cina. Berbagai riset dan pengembangan terapi mutakhir tentang TB Paru sedang dikembangkan tetapi seakan-akan hal tersebut tidak mampu membendung penyebaran bakteri tahan asam tersebut. Continue reading PEMBERDAYAAN KADER MASYARAKAT SECARA ACTIVE CASE FINDING SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN OUTBREAK TB PARU