Manajemen SDM Kesehatan merupakan bidang yang relatif baru di negara dunia selatan. Walaupun SDM Kesehatan ini memiliki keterkaitan dengan Manajemen SDM secara umum namun terdapat beberapa kompetensi khusus yang diperlukan didalamnya. Beberapa istilah umum yang sering kita dengar diantaranya “tenaga kesehatan”, “personil kesehatan” atau “staf Puskesmas/rumah sakit” yang merupakan penggerak atau motor utama dalam suatu organisasi atau institusi. Sehingga wajar jika lebih banyak alokasi budget yang diarahkan pada SDM jika dibandingkan dengan alokasi ke kebutuhan lainnya. SDM bisa menjadi subyek maupun obyek dalam organisasi ataupun institusi. Sebagai subyek, SDM terlibat dalam perencanaan, implementasi sampai dengan monitoring-evaluasi. Sebagai sasaran atau obyek, manusia berada di dalam suatu sistem yang menjadi target program. Bidang SDM Kesehatan ini juga memerlukan waktu yang cukup lama karena tidak bisa dipersiapkan dalam waktu singkat. Sebagai contoh dalam produksi perawat saja, diperlukan lima tahun untuk memproduksi perawat berjenjang S1. Tidak seperti sumber daya yang lain, SDM tidak bisa disimpan ataupun tidak digunakan untuk sementara. SDM harus tersedia dengan jumlah dan saat yang tepat. Oleh sebab itu tantangan terbesar SDM ini adalah perencanaan dan produksi. SDM ini juga unik karena keterampilan yang didapat bisa tidak relevan lagi. Oleh sebab itu, kemampuan dan keterampilan SDM perlu ditingkatkan melalui pengembangan berkelanjutan diantaranya pelatihan dan monitoring evaluasi.