Research Center REACH

Webinar REACH: Pemanfaatan Platform Monitoring Sosial Media untuk Penelitian dan Publikasi

UNAIR NEWS – Research Center in Advancing Community Healthcare (REACH) Universitas Airlangga (UNAIR) sukses menyelenggarakan webinar. Webinar REACH tersebut bertajuk “Pemanfaatan Platform Monitoring Sosial Media untuk Penelitian dan Publikasi” pada Kamis (27/2/2025). Acara ini menarik antusiasme luar biasa peserta. Terdiri dari peneliti, akademisi, mahasiswa, dan praktisi yang ingin meningkatkan kualitas riset dan publikasi ilmiah mereka.

Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi membuka webinar dengan menekankan pentingnya memanfaatkan platform monitoring sosial media dan berdampak luas bagi masyarakat. Sesi utama menghadirkan narasumber terkemuka, yakni Dr Dessy Harisanti SSos MA yang mengupas pemanfaatan platform monitoring sosial media untuk penelitian dan publikasi. Selain itu, juga hadir Mahendra Tri A S dr SpA(K) PhD yang membahas strategi surveillance untuk menurunkan kematian neonatal di Indonesia: profil, tantangan, dan solusi. Webinar ini dipandu oleh Dr Retno Indarwati SKep Ns MKep yang memfasilitasi diskusi interaktif dengan peserta.

Indikator Kesehatan Kematian Ibu dan Bayi

Diskusi menyoroti Indonesia neonatal emergency and critical care sebagai metode sistematis untuk mengukur indikator kesehatan kematian ibu dan bayi. Strategi untuk menurunkan AKI dan AKB harus secara simultan, bersam-sama, dan kolaboratif. Dengan meningkatkan human resources, tenaga kesehatan, pemangku kebijkan, dan memperbaiki infrastruktur. Selain itu, pemanfaataan Scopus AI dan Brand24 sebagai solusi efektif bagi peneliti yang menghadapi keterbatasan dalam pengumpulan dan analisis data. Dengan memanfaatkan platform ini penelitian dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.

Para peserta juga mendapatkan pemahaman tentang pentingnya kolaborasi antar disiplin ilmu dan pemanfaatan teknologi. Seperti kecerdasan buatan (AI) dalam analisis data, serta strategi publikasi yang efektif. Fokus utama pada seleksi jurnal yang tepat, penerapan metodologi yang kuat, dan peningkatan kualitas manuskrip agar dapat terpublikasi di jurnal internasional terkemuka.

Selain sesi diskusi, webinar ini juga mengadakan penggalangan dana untuk YKI. Hingga akhir acara, total donasi yang terkumpul mencapai Rp. 2.582.000, yang akan disalurkan ke YKI. Webinar berakhir dengan komitmen bersama untuk memperkuat budaya riset dan memanfaatkan platform monitoring sosial media yang berdampak luas bagi masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan. Sebagai pusat riset unggulan, REACH Universitas Airlangga akan terus mendukung akademisi dan peneliti dalam menghasilkan karya yang inovatif dan relevan bagi masyarakat.

Penulis dan Editor: Tim LIPJPHKI

Diskusi Riset Internasional: Masa Depan Penelitian Migrasi Perawat dan Pekerja Perawatan dari Indonesia

Istanbul, Migrasi tenaga kesehatan, khususnya perawat dan pekerja perawatan, terus menjadi isu penting dalam dinamika kesehatan global. Indonesia, sebagai salah satu negara pengirim tenaga perawat terbesar, menghadapi berbagai tantangan dan peluang dalam mengelola migrasi tenaga kesehatannya. Untuk membahas lebih lanjut isu ini, diskusi riset bertajuk “Future Research Directions on Nurse and Care Worker Migration from Indonesia”diselenggarakan di Koç University, Istanbul. Kegiatan ini mempertemukan para akademisi, peneliti, dan pemangku kebijakan untuk mendiskusikan arah penelitian dan kebijakan terkait migrasi tenaga kesehatan.

Dalam diskusi ini, berbagai aspek migrasi tenaga kesehatan dibahas secara mendalam, mulai dari tren global dan regionalkebijakan dan regulasi di negara asal dan tujuan, hingga dampak migrasi terhadap sistem kesehatan nasional. Selain itu, pengalaman tenaga kesehatan migran dalam beradaptasi dengan budaya, regulasi profesional, serta kondisi kerja di negara tujuan juga menjadi fokus utama. Beberapa tantangan utama yang teridentifikasi mencakup ketimpangan kesempatan kerja, kompleksitas proses sertifikasi, serta kesejahteraan perawat migran.

Diskusi ini juga menjadi wadah strategis untuk merumuskan arah penelitian masa depan, termasuk pengembangan kebijakan migrasi yang lebih inklusif, studi mengenai kesejahteraan tenaga kesehatan migran, serta potensi pemanfaatan teknologi dalam mendukung mobilitas tenaga kesehatan secara berkelanjutan. Melalui sesi lokakarya, para peserta turut mengidentifikasi peluang pendanaan riset internasional serta memperkuat jejaring kolaborasi lintas negara guna mendukung penelitian dan advokasi kebijakan yang berbasis bukti.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran akademisi Indonesia dalam percaturan riset global terkait migrasi tenaga kesehatan. Partisipasi aktif dalam forum internasional seperti ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam riset migrasi tenaga kesehatan, tetapi juga membuka peluang kolaborasi jangka panjang yang dapat memberikan manfaat bagi sektor kesehatan nasional. Dengan semakin meningkatnya keterlibatan akademisi dalam penelitian dan diskusi kebijakan, diharapkan dapat ditemukan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk mengelola migrasi tenaga kesehatan di masa depan.

Kesehatan Mental Perawat Migran Indonesia di Singapura: Studi Mendalam dalam Tiga Siklus Migrasi

Surabaya, 19 Oktober 2024 – Dalam era globalisasi, migrasi tenaga kesehatan, termasuk perawat, menjadi fenomena yang semakin umum terjadi. Singapura, dengan sistem kesehatannya yang maju, menjadi salah satu negara tujuan utama bagi perawat Indonesia yang mencari peluang karir dan kesejahteraan yang lebih baik. Namun, di balik kesempatan tersebut, proses migrasi tidak selalu berjalan mulus. Perubahan budaya, bahasa, sistem kerja, serta tekanan profesional dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental para perawat migran.

Untuk memahami lebih dalam tantangan yang mereka hadapi, sebuah penelitian bertajuk “Dinamika Kesehatan Mental Perawat Indonesia dalam Tiga Siklus Migrasi: Pra-Migrasi, Migrasi, dan Pasca-Migrasi” tengah dilakukan. Studi ini mengkaji bagaimana perawat Indonesia di Singapura beradaptasi dalam berbagai aspek kehidupan profesional dan sosial, serta bagaimana faktor-faktor seperti dukungan sosial, kondisi kerja, dan kebijakan migrasi mempengaruhi kesejahteraan mental mereka.

Tiga Siklus Migrasi dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental

Penelitian ini membagi proses migrasi perawat ke dalam tiga siklus utama:

  1. Pra-Migrasi – Tahap ini mencakup persiapan awal perawat sebelum berangkat, termasuk pelatihan, ekspektasi karir, serta tekanan psikologis yang muncul akibat ketidakpastian akan kehidupan di negara tujuan.
  2. Migrasi – Periode ini melibatkan adaptasi awal perawat di Singapura, menghadapi perbedaan budaya kerja, tuntutan profesional yang tinggi, serta tantangan komunikasi dalam lingkungan multikultural.
  3. Pasca-Migrasi – Tahap ini menyoroti bagaimana perawat menyesuaikan diri dalam jangka panjang, serta bagaimana mereka mengatasi stres akibat beban kerja, homesickness, dan kebijakan ketenagakerjaan yang berlaku.

Menurut hasil awal penelitian, banyak perawat menghadapi tekanan psikologis yang signifikan di tahap migrasi awal, terutama terkait dengan ekspektasi kerja yang tinggi dan perbedaan budaya pelayanan kesehatan. Namun, keberadaan jaringan sosial yang kuat, baik dari komunitas sesama perawat migran maupun dukungan dari keluarga di Indonesia, terbukti berperan penting dalam menjaga keseimbangan mental mereka.

Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan dan intervensi yang lebih baik dalam mendukung kesejahteraan perawat migran Indonesia di Singapura. Beberapa rekomendasi awal mencakup penguatan program pendampingan dan pelatihan psikososial bagi calon perawat migran sebelum keberangkatan. Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan mental di tempat kerja bagi perawat migran. Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Singapura dalam memastikan perlindungan tenaga kesehatan migran melalui kebijakan yang lebih inklusif.

Dengan penelitian ini, diharapkan perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri dapat lebih siap menghadapi tantangan mental yang ada, sekaligus mendapatkan dukungan yang lebih optimal dalam menjalani karir mereka. Studi ini juga membuka diskusi lebih luas mengenai pentingnya kesejahteraan tenaga kesehatan sebagai salah satu elemen kunci dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan global.

× How can I help you?