Artikel ini membahas pengalaman perawat migran sebagai konsumen layanan kesehatan di negara penerima mereka. Meskipun memiliki latar belakang profesional di bidang kesehatan, perawat migran sering menghadapi hambatan dalam mengakses layanan kesehatan, seperti kurangnya pemahaman budaya lokal, kesulitan komunikasi, dan diskriminasi. Studi ini menunjukkan bahwa semakin baik akulturasi perawat migran, semakin positif pengalaman mereka dalam menerima layanan kesehatan, namun ini dimediasi oleh hambatan dalam akses layanan.
Lebih jauh, artikel ini menyoroti bagaimana pekerja migran, termasuk perawat, memberikan kontribusi besar terhadap sistem kesehatan negara penerima, tetapi menghadapi tantangan dalam mengakses layanan kesehatan untuk diri mereka sendiri. Meskipun mereka membantu mengatasi kekurangan tenaga kesehatan, perawat migran sering merasa kurang dihargai dan mengalami diskriminasi, yang memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental mereka.
More info: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/nin.12607