Ferry Efendi, Faisal Hudayana
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, 2005
ABSTRAK
GB Virus C (GBV-C) dan Virus Hepatitis G adalah virus yang sama dari isolat yang berbeda, bereplikasi di limfosit dan menghambat replikasi dari Human Immunodeficiency Virus (HIV) serta berhubungan dengan penurunan resiko kematian pada penderita positif HIV. Peneliti sebelumnya mengemukakan bahwa orang dengan HIV yang koinfeksi dengan GBV-C menunjukkan perlambatan progresifitas HIV/AIDS.
GBV-C adalah virus nonpatogen anggota famili Flaviviridae yang sebagian genomnya mirip Virus Hepatitis C (VHC). Infeksi dapat terjadi pada orang sehat (immunocompetent) maupun orang yang immunocompromised. Infeksi GBV-C dengan GBV-C menunjukkan peningkatan survival rate, peningkatan AIDS-free survival, jumlah sel T CD4+ yang lebih tinggi dan kadar (viral load) HIV yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang terinfeksi HIV tetapi tidak terpapar GBV-C. GBV-C menghambat progresifitas HIV dengan cara meningkatkan halflife limfosit T CD4+, meningkatkan sekresi sitokin Th1 (interleukin 2), downregulation koreseptor kemokin (CCR5) yang mengakibatkan HIV tidak bisa masuk sel. Protein E2 GBV-C dalam serum juga berhubungan dengan peningkatan survival pada infeksi HIV dengan menetralkan HIV secara in vitro.
Terapi biologis GBV-C sebagai inhibitor kompetitif dapat diusulkan diberikan pada orang yang terinfeksi HIV sebagai upaya untuk menghambat progresifitas HIV/AIDS. Pemberian terapi dapat diusulkan dengan cara menginfeksi penderita HIV dengan GBV-C hidup. Untuk menjamin kontinuitas terapi biologis GBV-C dalam menghambat progresifitas HIV/AIDS maka diperlukan media budidaya GBV-C yang tepat. Sampai saat ini belum banyak media budidaya untuk GBV-C, namun telah diketahui bahwa GBV-C dapat diinokulasikan pada beberapa primata, yaitu simpanse, tamarin dan macaca.
Pemberian suntikan GBV-C diharapkan lebih murah dan efisien dibandingkan dengan pemberian obat antiretrovirus, sehingga penderita HIV dapat hidup lebih lama.
Kata kunci : GBV-C, hambat, progresifitas, HIV/AIDS