Research Center REACH

Jepang Tampung 1.000 Perawat dari RI

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Tokyo, Sabtu – Pemerintah Jepang akan menampung 1.000 tenaga perawat dan pengasuh kesehatan dari Indonesia sejak awal tahun 2008. Kesediaan Jepang ini berdasarkan perjanjian kerja sama ekonomi bilateral, sekaligus juga untuk membantu mengatasi kekurangan perawat dan pengasuh kesehatan yang dihadapi Jepang sekarang ini.

Harian bisnis Nikkei edisi Sabtu (22/12) melaporkan, langkah yang diambil Tokyo ini merupakan pertama kalinya negara itu menampung tenaga perawat dan pengasuh kesehatan sebagai pekerja penuh. Langkah pertama ini dengan menampung perawat dan pengasuh kesehatan asal Indonesia.

Menurut Nikkei, untuk dua tahun mendatang, mulai bulan April 2008, Jepang setiap tahun akan menampung 200 perawat berizin dan 300 pengasuh kesehatan bersertifikat. Apabila program ini berjalan baik, jumlah pekerja yang ditampung tadi akan ditingkatkan pada tahun ketiga.

Tenaga kerja perawat dibatasi hanya selama tiga tahun, sementara pengasuh kesehatan selama empat tahun berdasarkan izin dan sertifikat Indonesia. Namun, mereka kini bisa diperpanjang izin menetapnya, setelah menjalani ujian keperawatan atau menerima sertifikat pengasuh kesehatan Jepang.

Para pekerja medis ini akan bekerja sebagai asisten pada rumah sakit-rumah sakit atau fasilitas klinik kesehatan yang ada, setelah terlebih dahulu mendapat kursus bahasa Jepang.

Menurut Nikkei, kesediaan Jepang ini diatur berdasarkan perjanjian kemitraan ekonomi (economic partnership agreement/ EPA) yang ditandatangani bulan Agustus lalu di Jakarta, saat PM Shinzo Abe berkunjung ke Indonesia. EPA sudah disetujui Indonesia. Pemerintah Jepang sudah mengajukan perjanjian ini ke parlemen awal bulan ini, dengan harapan segera disetujui atau paling lambat awal tahun 2008.

Menurut Nikkei, Kementerian Kesehatan Jepang memperkirakan membutuhkan 40.000 perawat asing pada tahun depan. Kebutuhan akan perawat akan mencapai 450.000 hingga 550.000 pada 2014. (AFP/ppg)

diambil dari www.kompas.com

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Never miss any important news. Subscribe to our newsletter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Never miss any important news. Subscribe to our newsletter.

Recent News

× How can I help you?