Premarital Sex Initiation and the Time Interval to First Marriage Among Indonesians
Tulisan ini menelaah faktor-faktor penentu keputusan seks pranikah di Indonesia serta dampaknya pada pilihan usia keberapa pernikahan pertama dilakukan. Analisis kedayatahanan (survival analysis) diaplikasikan pada Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (Indonesia Demographic and Health Survey, IDHS), dimana 11% orang Indonesia melaporkan bahwa mereka telah melakukan seks pranikah. Studi kami menunjukkan bahwa kehadiran seks pranikah lebih tinggi jika dilaporkan oleh wanita yang telah menikah dan berada pada rentang umur 15–24 tahun dibandingkan dengan laporan oleh warga negara Indonesia (WNI) yang belum menikah. Kecenderungan melakukan seks pranikah lebih tinggi pada sampel pria, penduduk berpendidikan lebih rendah dan mereka yang bermukim di pedesaan. Sementara itu, wanita, penduduk berpendidikan pendidikan lebih tinggi, serta mereka yang bertempat tinggal di desa umumnya menikah segera setelah melakukan seks. Pada umumnya, orang Indonesia yang melakukan seks pranikah menikah lebih belakangan dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan seks pranikah. Panjangnya tenggang waktu antara inisiasi seks pranikah dan menikah perlu diperhitungkan dalam formulasi kebijakan untuk memenuhi hak orang dewasa yang belum menikah atas pelayanan komprehensif kesehatan reproduksi seksual.
More: https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/00074918.2018.1440067