Research centre REACH

FRAKTUR

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

DEFINISI :
? Hilangnya kesinambungan substansi tulang dengan atau tanpa pergeseran fragmen-fragmen fraktur.
? Terputusnya hubungan/kontinuitas jaringan tulang.

SEBAB :
a. Trauma :
• Langsung (kecelakaan lalulintas)
• Tidak langsung (jatuh dari ketinggian dengan posisi berdiri/duduk sehingga terjadi fraktur tulang belakang )
b. Patologis : Metastase dari tulang
c. Degenerasi
d. Spontan : Terjadi tarikan otot yang sangat kuat.

JENIS FRAKTUR
a. Menurut jumlah garis fraktur :
• Simple fraktur (terdapat satu garis fraktur)
• Multiple fraktur (terdapat lebih dari satu garis fraktur)
• Comminutive fraktur (banyak garis fraktur/fragmen kecil yang lepas)
b. Menurut luas garis fraktur :
• Fraktur inkomplit (tulang tidak terpotong secara langsung)
• Fraktur komplit (tulang terpotong secara total)
• Hair line fraktur (garis fraktur hampir tidak tampak sehingga tidak ada perubahan bentuk tulang)
c. Menurut bentuk fragmen :
• Fraktur transversal (bentuk fragmen melintang)
• Fraktur obligue (bentuk fragmen miring)
• Fraktur spiral (bentuk fragmen melingkar)
d. Menurut hubungan antara fragmen dengan dunia luar :
• Fraktur terbuka (fragmen tulang menembus kulit), terbagi 3 :
I. Pecahan tulang menembus kulit, kerusakan jaringan sedikit, kontaminasi ringan, luka <1 cm. II. Kerusakan jaringan sedang, resiko infeksi lebih besar, luka >1 cm.
III. Luka besar sampai ± 8 cm, kehancuran otot, kerusakan neurovaskuler, kontaminasi besar.
• Fraktur tertutup (fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia luar)
TANDA KLASIK FRAKTUR
1. Nyeri
2. Deformitas
3. Krepitasi
4. Bengkak
5. Peningkatan temperatur lokal
6. Pergerakan abnormal
7. Ecchymosis
8. Kehilangan fungsi
9. Kemungkinan lain.
TAHAP PENYEMBUHAN TULANG
1. Haematom :
? Dalam 24 jam mulai pembekuan darah dan haematom
? Setelah 24 jam suplay darah ke ujung fraktur meningkat
? Haematom ini mengelilingi fraktur dan tidak diabsorbsi selama penyembuhan tapi berubah dan berkembang menjadi granulasi.
2. Proliferasi sel :
? Sel-sel dari lapisan dalam periosteum berproliferasi pada sekitar fraktur
? Sel ini menjadi prekusor dari osteoblast, osteogenesis berlangsung terus, lapisan fibrosa periosteum melebihi tulang.
? Beberapa hari di periosteum meningkat dengan fase granulasi membentuk collar di ujung fraktur.
3. Pembentukan callus :
? Dalam 6-10 hari setelah fraktur, jaringan granulasi berubah dan terbentuk callus.
? Terbentuk kartilago dan matrik tulang berasal dari pembentukan callus.
? Callus menganyam massa tulang dan kartilago sehingga diameter tulang melebihi normal.
? Hal ini melindungi fragmen tulang tapi tidak memberikan kekuatan, sementara itu terus meluas melebihi garis fraktur.
4. Ossification
? Callus yang menetap menjadi tulang kaku karena adanya penumpukan garam kalsium dan bersatu di ujung tulang.
? Proses ossifikasi dimulai dari callus bagian luar, kemudian bagian dalam dan berakhir pada bagian tengah
? Proses ini terjadi selama 3-10 minggu.
5. Consolidasi dan Remodelling
? Terbentuk tulang yang berasal dari callus dibentuk dari aktivitas osteoblast dan osteoklast.
KOMPLIKASI
1. Umum :
? Shock
? Kerusakan organ
? Kerusakan saraf
? Emboli lemak
2. D i n i :
? Cedera arteri
? Cedera kulit dan jaringan
? Cedera partement syndrom.
3. Lanjut :
? Stffnes (kaku sendi)
? Degenerasi sendi
? Penyembuhan tulang terganggu :
o Mal union
o Non union
o Delayed union
o Cross union

TATA LAKSANA
1. Reduksi untuk memperbaiki kesegarisan tulang (menarik).
2. Immobilisasi untuk mempertahankan posisi reduksi, memfasilitasi union :
? Eksternal ? gips, traksi
? Internal ? nail dan plate
3. Rehabilitasi, mengembalikan ke fungsi semula.

ASUHAN KEPERAWATAN
1. Riwayat perjalanan penyakit.
2. Riwayat pengobatan sebelumnya.
3. Pertolongan pertama yang dilakukan
4. Pemeriksaan fisik :
? Identifikasi fraktur
? Inspeksi
? Palpasi (bengkak, krepitasi, nadi, dingin)
? Observasi spasme otot.
5. Pemeriksaan diagnostik :
? Laboratorium (HCt, Hb, Leukosit, LED)
? RÖ
? CT-Scan
6. Obat-obatan : golongan antibiotika gram (+) dan gram (-)
? Penyakit yang dapat memperberat dan mempermudah terjadinya fraktur :
a. Osteomyelitis acut
b. Osteomyelitis kronik
c. Osteomalacia
d. Osteoporosis
e. Gout
f. Rhematoid arthritis

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Never miss any important news. Subscribe to our newsletter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Never miss any important news. Subscribe to our newsletter.

Recent News

× How can I help you?