Sitasi: Kurniati, A., Chen, C. M., Efendi, F., Elizabeth Ku, L. J., & Berliana, S. M. (2017). Suami SIAGA: male engagement in maternal health in Indonesia. Health policy and planning, 32(8), 1203-1211.
Suami SIAGA yang diterjemahkan secara harfiah sebagai ‘suami siaga’ merupakan kampanye nasional yang diciptakan pada awal tahun 2000 untuk mendorong partisipasi laki-laki dalam program kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi laki-laki yang mengikuti program Suami SIAGA dan faktor-faktor yang berhubungan dengan keikutsertaannya menggunakan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Penelitian ini juga mengkaji hubungan Suami SIAGA dengan hasil kampanye nasional sebagai berikut: Kehadiran suami di unit antenatal care (ANC) dan tempat persalinan di fasilitas kesehatan. Data tentang karakteristik suami dan istri, serta faktor terkait lainnya, elemen yang dipersepsikan dalam Suami SIAGA, dan hasil kampanye nasional diperoleh dari total 1.256 subjek laki-laki yang memenuhi syarat, yang diambil dari kumpulan data pasangan yang cocok. Analisis data menggunakan regresi logistik bivariat dan berganda untuk menguji keterkaitan. Studi ini menemukan bahwa 86% responden dikategorikan sebagai suami SIAGA. Setelah dilakukan kontrol semua variabel, faktor usia dan pendidikan istri berhubungan signifikan dengan Suami SIAGA, terutama pada kelompok wanita usia 41-49 tahun (OR = 2.4, 95% CI: 1.1-5.5) dan wanita dengan pendidikan menengah. pendidikan (OR = 1,8, 95% CI: 1,2-2,7) dan lebih tinggi (OR = 2,8, 95% CI: 1,4-5,6). Suami SIAGA lebih cenderung menghadiri ANC istrinya (OR = 2.3; 95% CI: 1.4-3.7). Penelitian ini memberikan bukti manfaat keterlibatan suami dalam kesehatan ibu, terutama untuk meningkatkan kehadiran ANC. Pemberdayaan perempuan itu sendiri juga harus dibenahi dalam memanfaatkan dampak Suami SIAGA.