Sitasi: Nursalam, Efendi, F., Tristiana, R. R. D., & Primasari, N. A. (2019). Determinants of stigma attitude among people living with HIV. Journal of Global Pharma Technology, 11(8), 274-279. Retrieved from www.scopus.com
Tujuan: Human Immunodeficiency Virus / Acquisition Immunodeficiency Syndrome (HIV / AIDS) masih menjadi stigma di masyarakat dan menjadi hambatan dalam penanganan HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan dari sikap stigma pada Orang Dengan HIV / AIDS (ODHA) Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling dengan melibatkan 135 Ibu Rumah Tangga yang menderita HIV di Surabaya. Variabel bebas adalah dukungan kebijakan, karakteristik pasien (meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, status HIV, pertama kali terdiagnosis HIV), faktor keluarga (termasuk beban keluarga dan ketahanan keluarga). Variabel terikat adalah stigma. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis menggunakan regresi logistik biner dengan taraf signifikansi p ?0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada lima faktor yang berhubungan dengan stigma pada ODHA, yaitu dukungan kebijakan (p = 0,019), status perkawinan (p = 0,039), pertama terdiagnosis HIV (p = 0,006), beban keluarga (p = 0,000) dan ketahanan keluarga (p = 0,041). Dari lima variabel hanya empat yang berpengaruh signifikan terhadap stigma yaitu status perkawinan (OR = 0,009; 95% CI 0,000 – 0,697), pertama terdiagnosis HIV (OR = 7,464; 95% CI 1,820 – 30,617), beban keluarga (OR = 0,075; CI 95% 0,017 – 0,329), dan ketahanan keluarga (OR = 0,010; CI 95% 0,000 – 0,381). Kesimpulan: Penentu sikap stigma pada ODHA meliputi dukungan kebijakan, status perkawinan, pertama kali didiagnosis HIV , beban keluarga dan ketahanan keluarga. Menanggulangi stigma HIV yang melibatkan berbagai sektor baik masyarakat, keluarga, swasta maupun pemerintah.