Sitasi: Berliana, S. M., Augustia, A. W., Rachmawati, P. D., Pradanie, R., Efendi, F., & Aurizki, G. E. (2019). Factors associated with child neglect in Indonesia: Findings from National Socio-Economic Survey. Children and Youth Services Review, 106, 104487.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian terlantar di Indonesia dengan mempertimbangkan pengaruh rumah tangga. Penelantaran merupakan salah satu bentuk penganiayaan anak dengan tidak memenuhi atau mengabaikan kebutuhan dasarnya. Anak terlantar merupakan masalah sosial yang kompleks. Ini merupakan masalah multidimensi, karena penyebabnya tidak bisa dilihat hanya berdasarkan karakteristik individu, tetapi juga harus mempertimbangkan pengaruh variasi rumah tangga. Pengumpulan data dilakukan dari sumber sekunder yaitu Modul Sosial Budaya dan Pendidikan Survei Sosial Ekonomi Nasional (NSES-SCEM) 2012 yang terdiri dari 75.000 rumah tangga. Variabel respon adalah status anak dalam penelantaran, sedangkan variabel penjelas meliputi karakteristik latar belakang anak pada tingkat individu dan rumah tangga. Regresi logistik biner dua tingkat dengan efek acak diterapkan. Hasil model regresi menunjukkan bahwa anak terlantar lebih banyak berjenis kelamin laki-laki, memiliki salah satu atau kedua orang tuanya meninggal, berusia lebih muda, memiliki anak terlantar lain dalam rumah tangga, cacat, tinggal di rumah tidak layak huni, dikepalai oleh anak muda dan / atau berpendidikan rendah. orang dewasa, berstatus ekonomi rendah, memiliki anggota keluarga di bawah umur yang lebih tinggi, memiliki orang tua yang menganggur, dan tinggal bersama salah satu orang tuanya. Studi saat ini menemukan bahwa tingkat individu dan rumah tangga masih menjadi aspek penting penelantaran anak di Indonesia. Kebijakan di Indonesia harus diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangga dan menciptakan intervensi khusus untuk mengidentifikasi dan membantu anak-anak yang rentan di masyarakat.