Sitasi: Efendi, F., Ni’mah, A. R., Hadisuyatmana, S., Kuswanto, H., Lindayani, L., & Berliana, S. M. (2019). Determinants of facility-based childbirth in Indonesia. The Scientific World Journal, 2019.
Latar Belakang. Penurunan angka kematian ibu masih menjadi tantangan yang signifikan di Indonesia, terutama untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030. Salah satu tantangannya adalah meningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan untuk memastikan kelahiran yang aman dan sehat. Di Indonesia, penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan layanan persalinan berbasis fasilitas oleh perempuan masih langka. Objektif. Studi ini dilakukan untuk mengidentifikasi determinan persalinan berbasis fasilitas di Indonesia. Metode. Penelitian ini menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012, dengan desain cross-sectional. Rasio ganjil dengan interval kepercayaan 95% (CI) digunakan untuk menguraikan variabel independen untuk determinan, termasuk usia ibu dan pendidikan, tempat tinggal, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, status pekerjaan, status ekonomi, dan jumlah kunjungan perawatan antenatal. . Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tempat persalinan: Apakah berlangsung di fasilitas kesehatan atau non kesehatan. Signifikansi statistik ditetapkan pada p <0,05 menggunakan analisis bivariat dan regresi logistik biner. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tinggi (OR: 3.035, 95% CI: 2.310-3.987), status ekonomi tinggi (OR: 6.691, 95% CI: 5.768-7.761), perkotaan (OR: 2.947, 95% CI : 2.730-3.181), status kerja (OR: 0.853, 95% CI: 0.793-0.918), keterlibatan dalam pengambilan keputusan (OR: 0.887, 95% CI: 0.804-0.910), dan memiliki lebih dari empat kunjungan ke perawatan antenatal pusat (OR: 1.917, 95% CI: 1.783-2.061) adalah penentu signifikan persalinan di fasilitas kesehatan. Kesimpulan. Upaya untuk meningkatkan persalinan berbasis fasilitas di Indonesia harus memperkuat inisiatif yang antara lain mempromosikan pendidikan perempuan, otonomi perempuan, peluang penciptaan kekayaan, dan peningkatan penggunaan perawatan antenatal. Hambatan apapun terkait layanan kesehatan ibu dan faktor budaya dalam penggunaan fasilitas kesehatan untuk persalinan di Indonesia memerlukan pemantauan dan evaluasi lebih lanjut.