Sitasi: Nursalam, N., Oktaviani, D. W. D., Armini, N. K. A., & Efendi, F. (2018). Analysis of the stressor and coping strategies of adolescents with dysmenorrhoea. Indian Journal of Public Health Research & Development, 9(10), 381-386.
Pendahuluan: Setiap wanita memiliki pengalaman menstruasi yang berbeda. Namun, banyak yang mengalami menstruasi bersamaan dengan gangguan yang menyebabkan ketidaknyamanan, seperti nyeri yang dirasakan saat menstruasi yang disebut dismenorea. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya nyeri haid primer adalah faktor psikologis stres. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang digunakan untuk mengatasi dismenorea pada remaja putri. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dan teknik pengambilan sampel acak sederhana. Hasil penghitungan melibatkan 132 sampel. Variabel independen adalah stresor pribadi, stresor lingkungan, dan strategi koping. Variabel terikat adalah dismenorea. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis menggunakan uji regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi ??0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa stresor personal berhubungan dengan aspek usia berhubungan dengan dismenorea (p = 0,002), dan usia menarche berhubungan dengan dismenorea (p = 0,023). Stres lingkungan dalam aspek beban kerja berhubungan dengan dismenorea (p = 0,009), dan hubungan interpersonal berhubungan dengan dismenorea (p = 0,015). Strategi koping, terutama koping yang berfokus pada emosi juga memiliki hubungan dengan dismenorea (p = 0,019). Kesimpulan: Umur biologis dan umur menarche adalah dua penyebab stres personal pada remaja putri. Stres akademik juga merupakan salah satu penyebab stres tertinggi pada remaja putri. Tuntutan prestasi akademik, interaksi dengan teman sebaya, guru yang buruk dan tekanan orang tua dapat mengakibatkan remaja mengalami stres, yang berakibat pada kesehatan fisik akibat dismenorea saat menstruasi. Jika remaja tidak dapat menemukan metode koping yang baik maka resiko terjadinya dismenore akan semakin tinggi.