Research centre REACH

Analisis Molekuler Phylogenetic Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada Pasien di Surabaya, Jawa Timur

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Cite for this: Nasronudin, N., Lusida, M. I., Handajani, R., Lindawati, L., Efendi, F., & Utsumi, T. (2011). Phylogenetic Molecular Analysis Human Immunodeficiency Virus (HIV) Patients in Surabaya, East Java. Journal of the Indonesian Medical Association, 60(4). Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/261642297_Phylogenetic_Molecular_Analysis_Human_Immunodeficiency_Virus_(HIV)_Patients_in_Surabaya_East_Java

Abstrak: Human Immunodeficienncy Virus type 1 (HIV-1) diklasifikasikan dalam 3 grup: grup M (main), grup O (outlier) dan grup N (non-M/non-O). Penyebab utama epidemi infeksi HIV didunia adalah grup M, yang dalam phylogenetic selanjutnya dibagi menjadi 10 subtipe atau clades, yaitu: A-D and F-K. Klasifikasi phylogenetic HIV-1 dapat dilakukan berdasar antara lain analisis sekuens daerah genom gag p17 atau genom utuh HIV. Belum diketahui distribusi subtipe HIV pada penderita yang terinfeksi HIV di Surabaya, Jawa Timur. Tujuan penelitian untuk mendapatkan hasil analisis molekuler phylogenetic Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada penderita yang terinfeksi HIV di Surabaya, Jawa Timur. Deteksi antibodi terhadap HIV-1 dilakukan dengan 3 teknik, yaitu: paper strip, dan EIA (Acon) serta ELISA (Axiom) dilakukan pada 51 sampel plasma pasien suspect HIV di Surabaya, Jawa Timur. Deteksi RNA HIV dilakukan dengan One Step Reverse Transcription (RT) Polymerase Chain Reaction (PCR) Test (Invirogen) menggunakan pasangan primer berdasar gen gag daerah p17. Hasil pemeriksaan
PCR HIV yang positif disekuensing dan dianalisis menggunakan program Genetyx 9 Version untuk menentukan subtipe HIV. Antibodi terhadap HIV terdeteksi pada 96,08% (49/51) penderita suspect HIV dan RNA HIV terdeteksi pada 57,14% (28/49). Pada analisis selanjutnya dari 21 nukleotida gen gag p17 HIV yang dianalisis, semua adalah CRF, terutama HIV subtipe CRF01_AE yang menempati satu cabang dengan HIV CRF01_AE yang berasal dari Asia, yaitu Thailand, Jepang, Malaysia, Cina dan Hongkong, kecuali satu sampel. Satu sampel tersebut mempunyai insersi 18 nukleotida nampaknya seperti subtipe HIV yang baru, namun masih perlu diteliti lebih lanjut. Sebagai kesimpulan, dari gen gag p17 HIV dalam penelitian ini, satu HIV mempunyai
insersi 18 nukleotida dan subtipe HIV di Surabaya, Jawa Timur terutama adalah CRF01-AE yang menempati cabang yang sama dengan subtipe CRF01-AE HIV di Asia pada umumnya.

[gview file=”http://komunitassehat.com/wp-content/uploads/2017/10/phylogenetic-molecular-HIV.pdf”]

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Never miss any important news. Subscribe to our newsletter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Never miss any important news. Subscribe to our newsletter.

Recent News

× How can I help you?