Research centre REACH

Suplementasi makanan Phoenix dactylifera L. Biji menurunkan mediator pro-inflamasi pada tikus yang diinduksi CCl4 (Dietary supplementation of Phoenix dactylifera L. Seeds decreases pro-inflammatory mediators in CCl4-induced rats)

Sitasi: Saryono, S., Taufik, A., Proverawati, A., & Efendi, F. (2019). Dietary supplementation of Phoenix dactylifera L. seeds decreases pro-inflammatory mediators in CCl4-induced rats. Journal of Herbmed Pharmacology8(3), 212-217.

Pendahuluan: Kekebalan tubuh yang rendah menyebabkan tubuh menjadi lebih mudah terinfeksi sehingga terjadi peradangan. Jika sistem kekebalan berfungsi dengan baik, peradangan ini akan berakhir pada penyembuhan. Sistem kekebalan memiliki peran protektif dalam tubuh, dan peran antiinflamasinya sangat penting. Selama trauma, respon imun awal ditandai dengan inflamasi. Penggunaan ekstrak biji kurma, meskipun tidak mengandung biji kurma, telah dipelajari sebagai agen anti-inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendemonstrasikan efek anti inflamasi dari biji kurma yang direndam (Phoenix dactylifera L.) pada tikus dengan inflamasi yang diinduksi CCl4. Metode: Eksperimen ini termasuk pre- and post-test with control group design. Tikus Wistar jantan (berusia sekitar 2-3 bulan, beratnya berkisar antara 150 hingga 200 g) dimasukkan ke dalam kelompok berikut: kontrol negatif (NC), kontrol positif (PC), pengobatan T1 dosis 1 g / kg, pengobatan T3 dosis 3 g / kg, dosis pengobatan T5 5 g / kg, dan kontrol sehat (HC). Kelompok 1-5 menjadi sasaran induksi CCl4 dengan dosis tunggal 2 mL / kg sebelum pengobatan. Tingkat tumor necrosis factor (TNF-?), glutathione (GSH), dan gamma interferon (IFN-?) dibandingkan dalam kelompok menggunakan analisis varian satu arah (ANOVA), diikuti dengan perbedaan paling signifikan (LSD). uji hoc untuk perbandingan antara sarana. Hasil: Kadar faktor tumor nekrosis (TNF-?), GSH, dan IFN-? berbeda nyata antara kelompok HC dan kelompok perlakuan setelah induksi CCl4. Setelah 14 hari perlakuan benih kurma, TNF-? menurun, tetapi kadar GSH dan IFN-? meningkat secara signifikan (P = 0,001). Kesimpulan: Pemberian benih kurma dengan dosis 5 g / kg dapat meningkatkan GSH dan IFN-?, serta menurunkan TNF-?, penanda inflamasi terkuat pada tikus yang diinduksi CCl4. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa suplementasi biji kurma dapat mendukung imunitas tubuh dengan mengatur mediator pro-inflamasi.

× How can I help you?