Research centre REACH

Pengembangan instrumen perawatan perioperatif berbasis SDKI SLKI SIKI di ruang operasi (Development of perioperative care instruments based on SDKI SLKI SIKI in operating room)

Sitasi: Nursalam, N., Widodo, H., Wahyuni, E. D., & Efendi, F. (2020). Development of perioperative care instruments based on SDKI SLKI SIKI in operating room. Systematic Reviews in Pharmacy, 11(6), 1029-1035. doi:10.31838/srp.2020.6.147

Bahasa keperawatan standar sekarang menjadi tren global dalam profesi keperawatan dengan tujuan menyatukan terminologi yang digunakan dalam praktik keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun pengembangan diagnostik, outcome, dan instrumen asuhan keperawatan perioperatif berbasis intervensi standar Indonesia. Penelitian Penelitian dan Pengembangan terhadap 106 rekam medis dengan jumlah sampel 21 peserta untuk FGD dan 33 responden pada uji coba model dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah pengembangan instrumen asuhan keperawatan perioperatif dan dikumpulkan menggunakan lembar observasi dan angket, analisis data menggunakan pendekatan deskriptif. Instrumen asuhan keperawatan pra operasi yang dikembangkan adalah: kecemasan, nyeri akut, risiko infeksi, defisit pengetahuan, dan risiko hipotermia perioperatif. Instrumen asuhan keperawatan intraoperatif yang dikembangkan adalah: klirens jalan nafas yang tidak efektif, risiko hipotermia perioperatif, risiko aspirasi, risiko perdarahan, kecemasan, risiko infeksi, nyeri akut, risiko ketidakseimbangan cairan, dan risiko jatuh. Instrumen asuhan keperawatan pasca operasi yang dikembangkan adalah: pembersihan jalan napas yang tidak efektif, risiko infeksi, nyeri akut, risiko jatuh, risiko hipotermia perioperatif, dan risiko aspirasi. Instrumen asuhan keperawatan pra operasi yang dikembangkan sebanyak 10 instrumen yang terdiri dari pra operasi, intraoperatif, dan pasca operasi. Hasil uji coba instrumen menunjukkan hasil yang baik dan pendapat positif yang diungkapkan oleh perawat di rumah sakit.

Determinan diare pada anak di bawah dua tahun di Indonesia (Determinants of diarrhea among children under two years old in Indonesia)

Sitasi: Santika, N. K. A., Efendi, F., Rachmawati, P. D., Has, E. M. M. A., Kusnanto, K., & Astutik, E. (2020). Determinants of diarrhea among children under two years old in Indonesia. Children and Youth Services Review111, 104838.

Pendahuluan: Diare pada anak di bawah dua tahun masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah Indonesia karena terkait dengan kasus yang fatal. Diare dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti sosio-demografi, lingkungan, dan perilaku perilaku pengasuhan anak. Penelitian ini bertujuan untuk menilai faktor-faktor terkait penyakit diare pada anak di bawah dua tahun di Indonesia. Metode: Data cross-sectional diperoleh dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 yang digunakan untuk penelitian. Sebanyak 5.858 anak, usia 0–23 bulan dan yang tinggal bersama ibunya, dipilih untuk penelitian ini. Regresi logistik biner digunakan untuk menguji determinan diare. Hasil: Prevalensi diare pada balita Indonesia di bawah dua tahun adalah 17,16%. Usia ibu [AOR = 1,63; 95% CI = 1,28–2,08], pendidikan ibu [AOR = 1,80; 95% CI = 1,35–2,40], jenis toilet [AOR = 1,40; 95% CI = 1,14–1,72], menyusui non-eksklusif [AOR = 3,30; 95% CI = 2.32–4.69], dan memberi makan dari botol [AOR = 1.21; 95% CI = 1.02–1.45] semuanya secara signifikan terkait dengan kejadian diare. Kesimpulan: Karakteristik sosio-demografi, lingkungan, perilaku dan praktik pengasuhan anak berhubungan dengan diare pada anak di bawah dua tahun di Indonesia. Studi ini menyoroti perlunya perbaikan lingkungan dan perilaku sehat untuk mengurangi angka kasus diare. Peningkatan kesadaran ibu melalui penyuluhan dan promosi kesehatan tentang manfaat esensial ASI tidak dapat dihindari. Praktik kebersihan harus dipromosikan di tingkat rumah tangga bagi mereka yang merawat anak kecil.

Determinan pemanfaatan persalinan yang aman di kalangan perempuan Indonesia di kawasan timur Indonesia (Determinants of safe delivery utilization among Indonesian women in eastern part of Indonesia)

Sitasi: Efendi, F., Sebayang, S. K., Astutik, E., Hadisuyatmana, S., Has, E. M. M. A., & Kuswanto, H. (2020). Determinants of safe delivery utilization among Indonesian women in eastern part of Indonesia. F1000Research9(332), 332.

Latar belakang: Meningkatkan kesehatan ibu dan menurunkan angka kematian ibu adalah bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan global Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk tahun 2030. Memastikan hak setiap wanita untuk persalinan yang aman sangat penting untuk mengurangi angka kematian ibu, terutama di Indonesia. Penelitian kami bertujuan untuk mengidentifikasi determinan pemanfaatan persalinan yang aman di kalangan wanita di Indonesia bagian timur. Metode: Penelitian ini bersifat cross-sectional dan menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Sebanyak 2.162 wanita yang memiliki anak terakhir dalam lima tahun sebelum survei dan tinggal di wilayah timur Indonesia dipilih sebagai responden. Uji chi-squared dan regresi logistik biner digunakan untuk memahami determinan persalinan yang aman. Hasil: Pangkat dan interval anak lebih tinggi ?2 tahun (OR: 0,30, 95% CI: 0,19-0,47), kehamilan yang tidak diinginkan pada saat hamil (OR: 1,48, 95% CI: 1,05-2,08), kuintil kekayaan terkaya (ATAU : 5.59, 95% CI: 3.37-9.30), lebih dari empat kunjungan antenatal care (OR: 3.62, 95% CI: 2.73-4.79), tempat tinggal pedesaan (OR: 0.49, 95% CI: 0.36-0.66), komposit yang baik partisipasi angkatan kerja (OR: 1.47, 95% CI: 1.15-1.89), dan sikap yang baik terhadap kekerasan dalam rumah tangga (OR: 1.33, 95% CI: 1.04-1.69) ditemukan secara signifikan terkait dengan persalinan di fasilitas. Pangkat dan interval anak lebih tinggi ?2 tahun (OR: 0,49, CI 95%: 0,29-0,83), suami / pasangan tamat SLTA atau lebih tinggi (OR: 2,18, 95% CI: 1,48-3,22), suami / pasangan memiliki pekerjaan non-pertanian (OR: 1,35, 95% CI: 1,00-1,81), berada di kuintil kekayaan terkaya (OR: 15,69, 95% CI: 5,53-44,50), dan tiga faktor lain ditemukan secara signifikan terkait dengan keterampilan pengiriman bantuan. Kesimpulan: Persalinan yang aman dan persalinan berbasis fasilitas pada wanita di wilayah timur Indonesia ditentukan oleh beberapa faktor individu dan rumah tangga. Inovasi terbuka dan proses kemitraan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan harus dikembangkan berdasarkan kebutuhan lokal.

× How can I help you?