Tag Archives: RETENSI

Analisis konsep retensi perawat (Concept analysis of nurse retention)

Sitasi: Efendi, F., Kurniati, A., Bushy, A., & Gunawan, J. (2019). Concept analysis of nurse retention. Nursing & health sciences21(4), 422-427.

Retensi perawat secara luas diakui sebagai masalah tenaga kerja internasional yang krusial, namun konsepnya tetap ambigu. Penelitian ini berfokus pada analisis konsep dalam upaya memperjelas atribut retensi perawat, termasuk anteseden dan konsekuensinya. Pendekatan Walker dan Avant diterapkan untuk menganalisis konsep retensi perawat. Empat atribut utama retensi perawat diidentifikasi dalam analisis, khususnya motivasi, niat, dan keputusan individu; strategi dan intervensi; konteks geografis; dan keterikatan pada pekerjaan. Anteseden retensi perawat termasuk sistem perawatan kesehatan di tingkat makro, fasilitas perawatan kesehatan, tenaga kesehatan, dan kondisi kehidupan. Retensi memiliki konsekuensi bagi perawat individu, organisasi perawatan kesehatan, dan sistem kesehatan secara keseluruhan. Analisis konsep kami memberikan klarifikasi untuk lebih memahami retensi perawat bersama dengan implikasinya bagi angkatan kerja perawatan kesehatan. Analisis lebih lanjut menekankan pentingnya retensi sebagai masalah prioritas yang komprehensif untuk sumber daya manusia saat merekrut dan mempertahankan tenaga kerja perawat secara internasional.

Alasan pelajar Indonesia memilih studi keperawatan: Sebuah studi fenomenologi (Indonesian students’ reasons for choosing to study nursing: A phenomenological study)

Sitasi: Gunawan, J., Aungsuroch, Y., Sukarna, A., Nazliansyah, N., & Efendi, F. (2019). Indonesian students’ reasons for choosing to study nursing: a phenomenological study. Africa Journal of Nursing and Midwifery21(1), 1-13.

Banyak perawat Indonesia menghadapi penempatan yang tidak pasti karena rendahnya daya serap fasilitas kesehatan sektor publik dan swasta, yang dapat mempengaruhi mahasiswa baru untuk memilih keperawatan sebagai karir. Dengan demikian, menentukan alasan siswa untuk memilih belajar keperawatan tetap penting untuk membantu pendidik keperawatan mengembangkan program untuk mempertahankan mereka dalam profesi keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa mahasiswa baru memilih memasuki profesi perawat. Ini adalah studi fenomenologi menggunakan diskusi kelompok terfokus dengan dua puluh mahasiswa diploma keperawatan yang dipilih untuk berpartisipasi dalam studi ini pada awal tahun pertama studi mereka. Metode analisis tematik Van Manen digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian mengungkapkan lima tema yang terkait dengan alasan studi keperawatan di kalangan pelajar Indonesia, yaitu (i) hati nurani membantu keluarga dan lain-lain, (ii) inspirasi oleh perawat, (iii) keinginan untuk meningkatkan citra keperawatan, (iv) orang tua dan keluarga mempengaruhi, dan (v) kesempatan untuk bekerja dan belajar di luar negeri. Temuan ini membantu pendidik keperawatan untuk lebih memahami apa yang mendorong siswa, yang dapat digunakan untuk meningkatkan strategi retensi untuk generasi perawat yang akan datang dan masa depan di Indonesia.

Cara menarik pelajar kesehatan ke daerah terpencil di Indonesia: eksperimen pilihan terpisah (How to attract health students to remote areas in Indonesia: a discrete choice experiment)

Sitasi: Efendi, F., Chen, C. M., Nursalam, N., Andriyani, N. W. F., Kurniati, A., & Nancarrow, S. A. (2016). How to attract health students to remote areas in Indonesia: a discrete choice experiment. The International journal of health planning and management31(4), 430-445.

Latar Belakang: Daerah terpencil di Indonesia kekurangan tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan penduduk. Ada kebutuhan mendesak akan bukti mengenai intervensi untuk menarik tenaga kesehatan dan khususnya pelajar kesehatan untuk melayani di daerah terpencil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis preferensi pekerjaan mahasiswa kesehatan untuk mengembangkan kebijakan yang efektif untuk meningkatkan perekrutan dan retensi mahasiswa kesehatan di daerah terpencil. Metode: Eksperimen pilihan diskrit dilakukan untuk menyelidiki preferensi siswa kesehatan tentang karakteristik pekerjaan. Penelitian ini dilakukan di tiga wilayah berbeda di Indonesia, dengan jumlah peserta didik kesehatan 400 orang. Model logit campuran digunakan untuk mengeksplorasi preferensi yang dinyatakan untuk setiap atribut. Hasil: Data dikumpulkan dari 150 mahasiswa kedokteran, 150 perawat dan 100 mahasiswa kebidanan. Mahasiswa kedokteran memberikan preferensi tertinggi untuk menerima bantuan studi, sedangkan mahasiswa perawat memandang gaji sebagai yang paling penting. Mahasiswa kebidanan menghargai fasilitas berkualitas tinggi sebagai atribut penting. Kesimpulan: Studi ini menegaskan pentingnya intervensi kombinasi dalam menarik dan mempertahankan petugas kesehatan di daerah terpencil di Indonesia. Uang bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi preferensi siswa untuk menempati pos pedesaan; manajemen yang baik dan fasilitas yang lebih baik dipandang penting oleh semua mahasiswa kesehatan. Mengatasi preferensi pelajar kesehatan, yang merupakan calon tenaga kerja kesehatan di masa depan, akan membantu negara menyelesaikan masalah perekrutan dan retensi. Hak Cipta © 2015 John Wiley & Sons, Ltd.