POLEWALI — Perawat yang ada di daerah terpencil yang selama ini juga membantu pelayanan di bidang kesehatan diminta untuk dijadikan PTT seperti kebijakan pada bidan desa dan dokter PTT yang selama ini mengabdi di daerah terpencil.
Hal tersebut disampaikan Kadinkes Polman, drg. Nurwan Katta saat mengikuti pertemuan dengan tim TNP2K dan Ausaid yang
berlangsung di ruang Rapat Bupati Polman, Senin, 22 Juli. Disampaikan, bahwa selama ini yang menjadi PTT dan diberikan insentif adalah bidan dan dokter PTT. Sementara kondisi di lapangan bidan dan dokter PTT tidak dapat menjangkau semua wilayah terpencil sehingga membutuhkan bantuan perawat yang ada didaerah terpencil tersebut.
“Untuk itu diharapkan perawat yang ada di daerah terpencil juga bisa dijadikan PTT seperti bidan dan dokter,”kata Nurwan Katta.
Ia juga menyampaikan sejumlah permasalahan dijumpai pada bidang kesehatan antara lain pelayanan selama ini lebih cepat dilakukan oleh tenaga kontrak dibandingkan dengan PNS, apalagi yang berada di daerah terpencil pelayanan lebih cepat dilakukan bidan PTT dan dokter PTT. Itulah sebabnya sangat tepat bila PTT diberikan insentif. Permasalahan lain yang juga dijumpai adalah, selama ini jika ada bidan ataupun dokter yang terangkat jadi PNS dan ditempatkan didaerah terpencil, setelah setahun pasti minta pindah,bahkan ada yang tidak cukup setahun. Dengan demikian nantinya tidak ada PNS yang mengabdi pada daerah terpencil.
Sumber: http://www.polmankab.go.id/?p=1932