Research centre REACH

Pemberdayaan wanita dan penggunaan layanan perawatan antenatal: analisis survei kesehatan demografis di lima negara Asia Tenggara (Women’s empowerment and the use of antenatal care services: analysis of demographic health surveys in five Southeast Asian countries)

Sitasi: Sebayang, S. K., Efendi, F., & Astutik, E. (2019). Women’s empowerment and the use of antenatal care services: analysis of demographic health surveys in five Southeast Asian countries. Women & health59(10), 1155-1171.

Pemberdayaan wanita dan penggunaan layanan perawatan antenatal (ANC) tetap penting di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Ini menilai hubungan antara pemberdayaan perempuan dan penggunaan ANC di lima negara ASEAN. Informasi ANC untuk kelahiran terbaru dari 29.444 wanita menikah dalam 5 tahun terakhir sebelum Survei Kesehatan Demografis dianalisis (Kamboja [DHS2014], Indonesia [DHS2012], Myanmar [DHS2015-2016], Filipina [DHS2013], dan Timor- Leste [DHS2009]). Analisis menggunakan regresi logistik berganda yang menyesuaikan desain pengambilan sampel yang kompleks. Jumlah kunjungan ANC secara positif dikaitkan dengan partisipasi angkatan kerja di Kamboja, Filipina, dan Timor-Leste; dengan ketidaksepakatan dengan justifikasi pemukulan terhadap istri dan tingkat pengetahuan perempuan di Kamboja, Indonesia, Myanmar; dan dengan kekuatan pengambilan keputusan wanita di Kamboja dan Indonesia. Hubungan variabel pemberdayaan perempuan dengan waktu kunjungan ANC pertama tidak terbukti seperti jumlah kunjungan ANC. Dibandingkan dengan ibu dewasa, ibu remaja dengan tingkat pengetahuan sedang memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menghadiri ?4 ANC di Kamboja, dan ibu remaja dengan partisipasi angkatan kerja termiskin memiliki kemungkinan lebih rendah untuk menghadiri ANC pertama di Myanmar. Kebijakan yang disesuaikan tentang peningkatan akses perempuan ke angkatan kerja dan informasi kesehatan di setiap negara mungkin diperlukan untuk meningkatkan penggunaan ANC.

Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Suami dalam Kehadiran dan Persalinan Antenatal Care (Factors Affecting Husband Participation in Antenatal Care Attendance and Delivery)

Sitasi: Rumaseuw, R., Berliana, S. M., Nursalam, N., Efendi, F., Pradanie, R., Rachmawati, P. D., & Aurizki, G. E. (2018, February). Factors affecting husband participation in antenatal care attendance and delivery. In 3rd International Conference on Tropical and Coastal Region Eco Development 2017.

Pemerintah telah melaksanakan beberapa program untuk mencegah dan menurunkan angka kematian seorang ibu dengan meningkatkan peran aktif keluarga. Anggota keluarga yang paling bertanggung jawab dalam menjaga kehamilan dan proses persalinan adalah suami. Suami harus aktif mengurus istrinya. Partisipasi aktif suami dalam mendampingi istri selama hamil dan proses persalinan merupakan salah satu faktor penting yang membantu suami dalam mengambil keputusan terkait kesehatan istrinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel dan kecenderungannya yang berpengaruh signifikan terhadap partisipasi suami dalam mendampingi istri selama hamil dan proses persalinan. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Survei Kesehatan Demografi Indonesia 2012. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 8.237 suami mendampingi istri dalam pemeriksaan antenatal dan proses persalinan. Variabel yang signifikan yang mempengaruhi partisipasi suami adalah umur istri, pendidikan istri, pendidikan suami, status pekerjaan istri dan suami, jumlah anak, status kehamilan, dan daerah tempat tinggal. Kemungkinan suami menemani istri lebih besar dalam beberapa faktor, seperti usia istri 21-35 tahun, suami minimal tamatan SMP, suami yang bekerja, serta istri, dan jumlah anak kurang dari dan sama dengan dua serta jumlah kehamilan yang diharapkan. Faktor-faktor tersebut perlu dipertimbangkan oleh pemerintah untuk membuat kebijakan terkait kesehatan perempuan dan mengintegrasikan faktor-faktor tersebut ke dalam berbagai sektor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan layanan perawatan kesehatan ibu oleh perempuan Indonesia (Factors influencing Indonesian women’s use of maternal health care services)

Sitasi: Kurniati, A., Chen, C. -., Efendi, F., & Berliana, S. M. (2018). Factors influencing indonesian women’s use of maternal health care services. Health Care for Women International, 39(1), 3-18. doi:10.1080/07399332.2017.1393077

Dengan menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012, kami bertujuan untuk memeriksa faktor-faktor yang mempengaruhi perempuan menikah untuk menggunakan layanan persalinan. Data wanita kawin yang melahirkan dalam lima tahun terakhir sebelum survei dimasukkan ke dalam analisis (n = 14.672). Faktor pendidikan, pekerjaan, usia perempuan kawin pertama, usia persalinan pertama, perbedaan pendidikan pasangan, penggunaan kontrasepsi, tempat tinggal, dan sikap perempuan terhadap pemukulan terhadap istri berhubungan dengan penggunaan pelayanan antenatal, persalinan institusional, dan pelayanan postnatal care . Kemungkinan wanita menggunakan layanan perawatan kesehatan ibu yang direkomendasikan tersebut meningkat seiring dengan peningkatan pencapaian pendidikan di antara wanita dan pasangannya, dan usia yang lebih tua saat pertama kali melahirkan. Masa sekolah yang lebih tinggi dapat berkontribusi untuk meningkatkan perawatan kesehatan ibu yang memadai. Kesadaran masyarakat tentang masalah kesehatan ibu harus ditingkatkan dan mencakup pencegahan pernikahan dini, kehamilan remaja, dan kekerasan dalam rumah tangga.

× How can I help you?