Sumber http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/07/26/3/171138/PT-Askes-Buka-Lowongan-Pegawai-BPJS
Metrotvnews.com, Jakarta: Terhitung pada Jumat (26/7) PT Askes membuka lowongan masuk bagi verfikator independen program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) untuk menjadi pegawai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Pembukaan seleksi masuk bagi verifikator independen ini merupakan bagian dari kebijakan PT Askes untuk menambah tenaga SDM menjelang dirinya bertransformasi menjadi BPJS pada Januari 2014 nanti.
“Mulai hari ini (Jumat 26/7) kita sudah membuka lowongan bagi verifikator yang ingin menjadi pegawai BPJS,” sebut Direktur SDM dan Umum PT Askes, Taufik Hidayat, saat membuka pasar murah sembako, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/7).
Sebagaimana diketahui, DPR RI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendesak PT Askes untuk menampung verifikator Jamkesmas dalam BPJS. BPJS adalah lembaga yang mengelola program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Begitu program JKN berlaku pada Januari 2014 nanti, praktis program Jamkesmas ditutup. Imbas dari penutupan ini, nasib sekitar 1.500 verifikator independen Jamkesmas yang berstatus tenaga kontrak ini menjadi tidak jelas.
Pada kesempatan itu, Taufik menegaskan bahwa tidak semua verifikator independen otomatis bisa masuk menjadi pegawai BPJS. Kendati mendapat prioritas, bila tidak lolos seleksi, verifikator bersangkutan tetap tidak bisa menjadi karyawan BPJS.
Dia menambahkan, PT Askes telah memberikan sejumlah toleransi kemudahan seleksi bagi para verifikator. Berbagai kemudahan syarat masuk yang dilonggarkan adalah soal batasan umur, kemampuan berbahasa inggris dan kompetensi pendidikan.
Namun Taufik menambahkan, syarat-syarat khusus seperti lulus ujian tertulis sebagai verfikator asuransi kesehatan, sehat jasmani-rohani, lolos tes psikologis tetap diberlakukan. Oleh karena itu, Taufik kembali menekankan, pihak perseroan tidak bakal memberi kuota khusus bagi verifikator Jamkesmas kendati PT Askes butuh banyak tenaga saat menjadi BPJS.
Lebih jauh diutarakan Taufik, untuk mengoperasikan BPJS pada 2014 nanti, setidaknya PT Askes minimal memiliki 6.000 tenaga SDM. Saat ini pihak perseroan baru memiliki sekitar 4.000 pegawai. Untuk menambal kekurangan tenaga, setiap tahun perseroan bakal merekrut sekitar 1.500 pegawai.
Tenaga SDM yang dibutuhkan adalah untuk mengisi posisi verifikator, petugas koleksi iuran, tenaga marketing, tenaga advokasi, dan lain-lain.
Selain kekurangan tenaga SDM, Taufik juga mengakui PT Askes masih kekurangan kantor cabang yang dapat menaungi layanan BPJS di seluruh wilayah Indonesia. Agar dapat menjangkau seluruh wilayah, diperkirakan PT Askes harus menambah sekitar 40 kantor cabang. Saat ini perseroan sudah memiliki sekitar 99 kantor cabang. (Cornelius Eko Susanto)