Research centre REACH

Kompetisi Blog Studi di Belanda berhadiah tiket “summer course”

Neso Indonesia, lembaga non profit yang mewakili pendidikan tinggi Belanda di Indonesia, bekerja sama dengan dagdigdug menyelenggarakan kompetisi blog “Studi di Belanda”. Kompetisi yang terbuka untuk kalangan wartawan dan non wartawan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum mengenai studi lanjutan berbahasa Inggris di Belanda. Peluncuran kompetisi blog ini dihadiri oleh Direktur Neso Indonesia, Marrik Bellen, Antyo Rentjoko, perwakilan dari dagdigdug dan Raditya Dika, salah seorang juri, di Jakarta hari ini.

“Dalam meningkatkan kesadaran mengenai studi di Belanda bagi masyarakat Indonesia, Neso mengikuti perkembangan perilaku pencari informasi studi di luar negeri. Kami melihat bahwa blog merupakan salah satu media alternatif yang efektif untuk menyebarkan informasi. Melalui kompetisi ini kami berharap masyarakat mengetahui bahwa dua hal utama yakni pertama, untuk studi lanjutan ke Belanda mereka tidak harus belajar bahasa Belanda lebih dulu. Kedua, kualitas dan reputasi pendidikan tinggi Belanda yang sudah diakui dunia. Laporan Times Higher Education Supplemen mencatat hampir 90% universitas Belanda berada dalam peringkat 200 universitas teratas.” demikian Marrik Bellen, Direktur Neso Indonesia. Continue reading “Kompetisi Blog Studi di Belanda berhadiah tiket “summer course””

Bibliographic Management Software

Having a complete, correct record of citations saves time and avoids frustration if
you want to locate resources at a later date. You might be interested in using
computer software—called bibliographic management software—that is designed
to record and organize your citations.
Bibliographic management software allows you to keep track of citations by
creating a personal database of references. Records can be created for books,
journal articles, book chapters, dissertations, art work, recordings, Web pages,
letters, manuscripts, etc. These records can be entered manually or imported
directly from many library catalogs and commercial databases.
Once a record is in the database, you can search for all records on a specific
subject or by a certain author, create bibliographies of all or selected records,
and format references in a specific bibliographic style while using word
processing software.
Although there are many different bibliographic management software products,
Thomson ISI ResearchSoft produces the three that are most popular amongst
academic researchers: EndNote, ProCite and Reference Manager. To find out
more about them, you can visit:
http://www.endnote.com/
http://www.procite.com/
http://www.refman.com/
http://www.refworks.com

Gali Potensi, Raih Prestasi!

By : Syaifoel Hardy
Hampir setiap orang bisa dipastikan ingin meraih kesempurnaan hidup. Dunia terangkat, akhirat didapat. Dalam paham komunisme, sekalipun tidak meyakini adanya kehidupan sesudah mati, mereka tetap memimpikan adanya kesempurnaan hidup, yaitu dengan pencapaian kebahagiaan dunia. Untuk meraih tujuan yang satu ini, caranya bermacam-macam. Salah satu di antaranya adalah menumbuhkan segala potensi yang kita miliki. Artikel ini mengidentifikasi langkah-langkah guna meningkatkan potensi diri dalam meraih prestasi.

Memupuk potensi, memang tidak mudah. Namun juga bukan persoalan yang rumit. Potensi, menurut Webster’s Dictionary, berasal dari kata ‘potent’ yang berarti ‘to be powerful’ atau menjadi kuat. Sedangkan kata ‘potency’ berarti ‘the ability or capacity to achieve or bring about a particular result’, yaitu kemampuan menghasilkan atau melahirkan suatu produk tertentu. Lawan katanya tentu saja impotent alias ketidakmampuan, atau ketidakberdayaan.

Tidak satupun di antara kita, apalagi professional, mau disebut sebagai orang yang tidak berdaya. Karena orang-orang yang masuk kategori ini hanyalah orang-orang yang malas. Di rumah sakit jiwa (RSJ) saja, pasien-pasien dengan gangguan dan sakit jiwa ini dibekali dengan berbagai aktivitas positif. Malah di unit rehabilitasinya, mereka ini mampu menghasilkan uang. Hasil karya pasien-pasien RSJ kemudian, tentu dengan bantuan manajemen rumah sakit, dijual hingga dipamerkan. Demikian pula di panti-panti anak-anak cacat, orang jompo, dan lain-lain. Mereka tidak jarang menghasilkan karya-karya, hasil buah tangan yang membuat orang normal kagum. Pemberdayaan segala potensi yang ada ini, jika diupayakan dengan sungguh-sungguh, bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Thomas Alva Edison (1847-1931), penemu generator listrik di Amerika Serikat, melakukan 2000 kali percobaan sebelum dia mendapatkan hasilnya. Selama itu pula dia katakan bahwa apa yang dilakukan bukanlah kegagalan.

Ini berarti bahwa segala sesuatu yang kita kerjakan, sepanjang bertujuan positif, akan membuahkan hasil tertentu yang juga positif. Dari sini tersirat upaya penumbuhan dan pengembangan potensi maksimal. Kita biasanya kurang pandai mengidentifikasi potensi yang kita miliki.

Ada beberapa hal yang menyebabkan ketidakmampuan ini. Baik faktor dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Jika dirinci secara umum, faktor-faktor tersebut meliputi: kurangnya materi (poverty), rendahnya penampilan fisik (lack of performance), kedangkalan ilmu (lack of knowledge), serta tidak memiliki keterampilan cukup (unskilled). Ketidak-adaan salah satu atau gabungan dari keempat faktor inilah yang membuat kita menjadi ‘rendah diri’, sehingga pemupukan potensi jadi terhambat atau tidak pernah muncul sama sekali. Continue reading “Gali Potensi, Raih Prestasi!”

× How can I help you?