Ribuan Lulusan Perawat di Australia Sulit Cari Kerja

ABC Australia – detikNews

Jakarta – Serikat Perawat Australia memperkirakan ribuan lulusan sekolah perawat di Australia tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan di rumah sakit. Biasanya permintaan perawat lulusan Australia sangat tinggi, namun Serikat Perawat Australia memperkirakan sejumlah besar perawat asing yang menggunakan visa 457 telah mengambil alih pasar kerja mereka.

Serikat pekerja mengatakan setiap tahun ada sekitar 8.000 lulusan perawat Australia dengan kualifikasi perawat, namun sekitar 3.000 dari jumlah itu tidak mendapatkan pekerjaan alias menganggur.

"Situasi ini bukan sebuah kebetulan karena pada saat yang sama ada ribuan lulusan perawat baru yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan, namun sejumlah perawat asing terampil yang menggunakan mekanisme visa 457 dalam jumlah yang sama justru berhasil mendapatkan pekerjaan,” kata Annie Butler, Sekretaris Jenderal Federasi Perawat dan Bidan Australia.

Antara tahun 2011 dan 2012, ada sekitar 3,095 perawat asing yang memperoleh visa bekerja di Australia.

Michael Roff, Kepala Eksekutif Asosiasi Rumah Sakit Australia mengatakan perawat dari luar negeri amat penting untuk mengisi pekerjaan yang lebih khusus.

"Dari perspektif rumah sakit swasta, visa 457 utamanya digunakan untuk mengisi lowongan pekerjaan yang membutuhkan perawat berpengalaman dengan tingkat keahlian lebih tinggi di sejumlah area seperti perawatan intensif, perawatan jantung, dan ruang operasi,”katanya.

Program ijin bekerja bagi tenaga kerja asing berpengalaman melalui mekanisme visa 457 saat ini tengah ditinjau ulang dan Serikat Perawat Australia khawatir pembatasan perawat asing akan diperlunak.

Namun Michael Roff meragukan hal itu karena menurutnya ada terlalu banyak birokrasi dalam program visa. ; Ia juga berkeyakinan ; rumah sakit swasta di Australia akan terus mempekerjakan lulusan perawat di Australia.

"Kita pasti mampu memperkerjakan lulusan australia lebih banyak jika ada lebih banyak dukungan pengawasan. Tentu saja kita tidak akan menggunakan mekanisme visa 457 jika posisi itu memang bisa diisi oleh lulusan Australia,” tegasnya.

Sumbatan penyerapan perawat hanya sementara

Saat ini ada lebih dari 300,000 perawat yang bekerja di seluruh rumah sakit di Australia. Baik kalangan serikat perawat maupun perawat sendiri sepakat kalau sektor tenaga ; kerja bagi perawat akan terus berkembang seiring dengan pertambahan usia penduduk Australia.

Angkatan tenaga kerja Australia memperkirakan pada tahun 2025 Australia akan kekurangan lebih dari 109,000 perawat di seluruh kawasan di Australia.

Oleh karena itu Roff yakin kelebihan tenaga perawat yang terjadi saat ini hanya bersifat sementara.

"Saya kira yang terjadi saat ini hanya sumbatan penyerapan tenaga perawat yang bersifat sementara saja. Dan situasi ini terjadi karena kurangnya kolaborasi antara pemerintah dan universitas mengenai jumlah pelamar posisi perawat yang diterima,” katanya.

"Saya kita ada isu terkait situasi jangka pendek, tapi jika kita lihat beberapa tahun ke belakang kita akan membutuhkan seluruh lulusan perawat tersebut.”

Banyak dari tenaga perawat di Australia saat ini berusia 50 tahun dan mereka sudah mendekati usia pensiun, dan perawat yang berusia lebih muda akan terus melanjutkan estafet karir mereka.
Sumber: http://news.detik.com/read/2014/05/25/035038/2591685/1513/ribuan-lulusan-perawat-di-australia-sulit-cari-kerja

Gaji Perawat Indonesia

Penasaran dengan gaji perawat Indonesia? Dari survei kecil2an yang dilakukan penulis, gaji pokok perawat lulusan S1 dengan masa kerja 0 tahun berkisar antara 1,2 juta-2,1 juta. Hanya gaji pokok ya (belum lain-lain), dan survei ini hanya terbatas di wilayah Surabaya. Gaji pokok perawat 1,2juta diberikan di beberapa Rumah Sakit Swasta, walaupun ada juga RS swasta yang memberikan di atas itu, sedangkan bagi Anda yang berstatus CPNS atau PNS mungkin Anda menerima gaji pokok yang lebih besar. Berdasarkan PP 22 tahun 2013, maka gaji pokok perawat fresh graduates berkisar 2,1juta. Yang mengejutkan, untuk perawat di RS swasta, ada beberapa yang mengaku mendapatkan gaji pokok dibawah 1,2juta yang notabene sudah menyalahi Upah Minimum Kabupaten/Kota Surabaya. http://komunitassehat.com/kesejahteraan-perawat-yang-terabaikan/

Software Anti Plagiat, Turnitin atau Viper?

Bagi yang belum kenalan dengan viper silahkan baca di http://komunitassehat.com/software-anti-plagiat/. Karena Viper sudah pernah saya ulas, maka kali ini saya akan coba ulas turnitin. Seperti halnya software antiplagiat yang lain, turnitin juga mendeteksi kesamaan dan keaslian tulisan kita. Berapa persen tulisan kita sama dengan yang lain, apakah kita telah melakukan sitasi dengan benar (parafrase, kuotasi), semuanya bisa dideteksi dengan mudah. Pengalaman saya menggunakan turnitin, databasenya lebih lengkap dibanding Viper, dan juga akurasinya sangat bagus. Memang bener kata orang jawa ono rego ono rupo, hehehe….. ya memang mahal. Bagi Anda yang institusinya tidak berlangganan Turnitin, anda tidak bisa menggunakan fasilitas ini. Lalu bagaimana report atau laporan originalitas di Turnitin? Bentuknya seperti di bawah ini:

Jadi turnitin mendeteksi semua kata atau kalimat yang kita kirimkan ke databasenya dengan mencari sumber utama dari padanan kalimat tadi. Seperti misalnya kita copy paste satu kalimat, maka turnitin mencari kesamaan kata di semua database. Setelah itu dia akan memberikan persentase kesamaan per kalimat. Hasil akhir adalah total similarity dalam artikel tadi. Turnitin juga memberikan highlight dari kalimat yang sama beserta sumbernya dengan rincian sebagai berikut:
0% (a valid result)–Blue icon
1-24%–Green icon
25-49%–Yellow icon
50-74%–Orange icon
75-100%–Red icon
Pengalaman saya walaupun berada di warna hijau sebisa mungkin kita mencapai persentase maksimal 10%. Atau 15% jika Anda yakin bahwa yang di hightlight adalah metode penelitian yang sebagian besar memang standard. Jangan lupa sebelum submission hilangkan dulu daftar pustaka yang Anda gunakan, selamat mencoba!